Mencari sosok wakil mahasiswa
Sementara spekulasi masih terus beredar tentang apa dan bagaimana kiprahnya BEM taun ini yang tidak terasa gigi dan hidungnya. Dalam waktu dekat ini mau gak mau harus ada reor dan regenerasi kepengurusan, perbaikan kinerja dan penataan keanggotaan. melihat dalam waktu dekat akan ada wajah2 baru dari calon mahasiswa. ada banyak sekali perbaikan yang harus dilakukan untuk menutupi kekurangan kekurangan di berbagai sisi, kerancuan kerancuan yang timbul akibat kegiatan-kegiatan yang diakan BEM kurang tertata rapi malah terkesan hanya menghamburkan dana ukm.
Tulisan ini akan mencoba mengulas figure seperti apa yang layak untuk menjadi wakil mahasiswa untuk 1 thn kedepan. Pertimbangan apa saja yang perlu di ambil oleh anggota komite mahasiswa. Yah, meski bobot utama dalam pemilihan presiden adalah seberapa kuat hubungan dg koalisi pendukungnya, baik dari organisasi intra/ekstra kampus maupun ukm-ukm lainya. Tapi, Kualitas presiden yang mampuh merangkul mahasiswa yang non organisasi mempunyai nilai tambah yang akan sangat membantu kiprah kepemimpinannya menjadi wakil mahasiswa. Jangan sampai ada mahasiswa yang sama sekali tidak tahu menahu perihal BEM, minimal tau siapa Presiden dan DPMnya.
Ada beberapa pertimbangan yang tidak selalu pararel dalam menentukan siapa wakil mahasiswa. Pertama, sisi kepentingan umum dan khalayak kampus. Kedua, sisi keorganisasian dan idealismenya.
Dari sisi kepentingan umum dan khalayak kampus, jelas yang diinginkan adalh seorang seorang presiden yang bias mewakili suara mahasiswa yang tidak hanya cakap, tetapi berintegrsi dengan rekam jejak yang jelas dan baik, mampuh berkerja sama dengan semua lini, baik dengan para anggota, mahasiswa, maupun pihak penyelenggara pendidikan sndiri (staf, karyawan, dosen) dan tidak menimbulkan perpecahan diantara sesame warga kampus serta mampuh menciptakan atsmorfir kampus yang harmonis dan punya taraf intregritas dan pemikiran yang dewasa.
Sisi keorganisasian.
Dalam kehidupan nyata, khusunya kiprah orgaisasinya. Sisi idealisme memang tidak selalu membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan, tapi seorang presiden tidak mungkin menghindar dari pertimbangan idealisme dan kemanfaatan dalam kinerjanya. Seorang presiden yang punya idealism tinggi akan menjadi sorotan utama akan berbagai peristiwa yang terjadi yang sudah pasti akan memperoleh kepercayaan tinggi dari berbagi pihak.
Dalam kepengurusan mendatang, isu hangat yang akan di perdebatkan kemungkinan masih mencangkup perkembangan intelektual dan kebijakan adminitrasi.
Presiden yang menguasai permasalahan diatas akan sangat membantu dalam mengatasi problematika mahasiswa, demikian juga bias lebih menonjolkan sikap independen dan netral dari pada menekankan pada kepentingan organisasi koalisinya.
Dalam proses dimulainya pendaftaran mahasiswa baru ada banyak sekali tuntutan dari berbagi pihak yang tentu saja menjadi beban tersendiri. Disinilah kepiawaian presiden sebagai wakil mahasiswa akan di uji, gebrakan gebrakan dan upaya apa saja yang akan dilakukan menurunkan atsmorfir kampus yang masih labil akibat konflik beberapa mahasiswa dan kampus yang baru baru ini mulai memanas lagi dan cara jitu apa yang akan dilakukanya untuk meninkatkan kepercayaan mahasiswa yang mulai menurun. Mudah mudahan meski atsmorfir kampus sedang renggang, tidak mempengaruhi jati diri dan idealisme kampus kita.
7/6/2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar